Jakarta – Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan akan diubah jadi Eco Fishing Port atau pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan sebagai upaya mendukung kebijakan penangkapan ikan terukur yang berlaku mulai 2022.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini mengatakan, hingga kini survei kelayakan dan kunjungan lapangan telah dilakukan.
Pada Januari 2022 juga telah dilaksanakan pula appraisal mission proyek Eco Fishing Port dan saat ini dalam proses penyusunan loan agremeent.
“Semoga dapat segera ditandatangani dan proses pembangunan dapat dilakukan akhir tahun,” kata Zaini dalam keterangannya seperti dikutip Antaranews, Selasa (22/02/2022).
Zaini menjelaskan pembangunan Eco Fishing Port di PPS Belawan di Sumatera Utara dilaksanakan menggunakan mekanisme pinjaman atau hibah luar negeri (PHLN) yang difasilitasi the Agence Française de Développement (AFD).
Dengan konsep Eco Fishing port, fasilitas di pelabuhan perikanan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat perikanan.
Selain itu, juga menerapkan standar ketertelusuran hasil tangkapan ikan, dan mutu guna menunjang kelancaran ekspor.
Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan Henry M Batubara menyampaikan banjir air rob akibat laut pasang menjadi kendala yang rutin dialami di pelabuhan perikanan.
Selain itu juga belum optimalnya fasilitas yang ada saat ini, seperti jalan dan dermaga.
PPS Belawan saat ini menggunakan sebagian lahan PT Perikanan Indonesia (Perindo), namun nantinya akan membuka lahan baru dengan dukungan AFD.
Dengan pengembangan ini, ke depannya PPS Belawan dapat menampung lebih banyak kapal perikanan yang beroperasi di perairan Selat Malaka.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menyampaikan dukungannya kepada program pengembangan pelabuhan perikanan yang dilakukan KKP.
Ia juga meminta agar pelayanan kepada nelayan dan pelaku usaha dapat terus ditingkatkan, termasuk pengelolaan lahan dengan PT Perindo.
“Harus segera diselesaikan, kami akan bahas dalam rapat kerja di pusat nantinya agar mendukung pula program peningkatan kesejahteraan nelayan lainnya. Terima kasih juga untuk masukan dan aspirasi para nelayan, kami tampung dan akan ditindaklanjuti,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pembangunan pelabuhan perikanan menjadi salah satu program prioritas KKP untuk mendukung terwujudnya penangkapan ikan terukur.
Kebijakan penangkapan ikan terukur, akan memberikan efek berganda bagi pembangunan nasional serta mendorong peluang investasi pada aktivitas primer dan sekunder dari penangkapan ikan, pengelolaan pelabuhan dan industri perikanan