TANGERANG – Fakultas Teknik Unika Atma Jaya berkolaborasi dengan Depocrypto dan Pelita Bangsa Academy memberikan pemahaman tentang digital financial systems dan blockchain bagi mahasiswa-mahasiswi di Prodi Sistem Informasi dan Teknik Elektro di Kampus III Unika Atma Jaya, BSD City, Tangerang.
Peningkatan pemahaman dan kemampuan mahasiswa terkait digital financial ini dilaksanakan melalui seminar kuliah tamu dengan narasumber CEO Depocrypto Maura Syifa, Co-Founder Pelita Bangsa Academy Jason Yapri, dan Co-Founder Zendz Aryo Utomo. Kuliah tamu ini berlangsung pada Kamis, 14 November 2024 di ruang laboratorium statistik, Kampus III Unika Atma Jaya.
Sebanyak 60 orang yang menjadi peserta kuliah tamu ini berasal dari prodi Sistem Informasi dan Teknik Elektro.
CEO Depocrypto Maura Syifa mengatakan pihaknya mendatangi kampus Unika Atma Jaya untuk memberikan pemahanan kepada para mahasiswa tentang trend dunia keuangan digital di masa yang akan datang yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk berkiprah dan memaksimalkan peluangnya.
“Cryptocurrency dan Blockchain itu dua hal yang berbeda, meski saling berkaitan. Gampangnya, crypto itu bagian dari blockchain. Nah, kalian harus tau membedakannya dan menggunakan peluang-peluangnya. Karena di luar sana sudah banyak yang menggunakannya,” kata Maura saat membagikan pengalaman.
Sementara itu, Co-Founder Zendz Aryo Utomo yang juga alumni Unika Atma Jaya mengatakan cashless society sudah menjadi trend dunia digital financial yang cara pembayarannya sudah jauh lebih praktis dan mudah.
“Zendz konsen dalam layanan pembayaran lintas batas dengan transfer uang lintas negara dan transfer domestic. Ekosistemnya tanpa uang tunai. Mungkin semua orang sudah terbiasa bayar tanpa uang tunai. Ke depan akan jauh lebih menarik lagi untuk bisa explore,” ujar Aryo Utomo.
Sementara itu, Co-Founder Pelita Bangsa Academy Jason Yapri memamparkan secara detail konsep dan implementasi digital financial system termasuk cara kerja blockchain. Harapannya para mahasiswa sebagai pemilik masa yang akan datang mempersiapkan diri secara lebih dini untuk bisa bersaing di tingkat global.
“Kami berupaya melakukan upskill dan reskill talenta teknologi Indonesia di bidang blockchain agar seperti kalian para mahasiswa bisa bersaing secara global. Para mahasiswa-mahasiswi sistem informasi perlu belajar project developer, web3 developer, smart contrack engineer, full stack developer, cyber security, dan masih banyak lagi, yang semuanya itu sangat diperlukan untuk mengembangkan blockchain dan bisnis global,” kata Jason Yapri.
Para mahasiswa yang menjadi peserta kuliah tamu ini tampak antusias karena banyak pengetahuan baru yang diperoleh untuk mempersiapkan karir ke depan. Mereka juga berharap dapat menjadi peserta boothcamp pada Pelita Bangsa Academy dan Depocrypto agar lebih mendapat mempelajari praktek digital financial systems dan blockchain. Seminar kuliah tamu ini juga didukung oleh Lisk sebagai blockchain Layer 2 yang didedikasikan untuk mendorong adopsi Web3 di emerging markets dalam ekosistem Ethereum.
Penulis : Jundi Nugroho