Apa Bedanya Timun Suri dan Blewah?

Jakarta – Timun suri dan blewah merupakan buah yang banyak ditemukan saat bulan puasa tiba di Indonesia. 

Biasanya, timun suri dan blewah diolah menjadi minuman segar dengan menggunakan sirop dan es. Selain cara mengolah kedua buah tersebut yang mudah, harganya juga cukup terjangkau. 

Walau sering kali dijual bersamaan, kedua buah tersebut memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Simak penjelasan mengenai bedanya timun suri dan blewah yang cocok untuk minuman. 

Penjelasan berikut dilansir dari buku “Timun Suri & Blewah, Kandungan & Khasiat, Kumpulan Resep Minuman, Panduan Bertanam” (2012) oleh Drs. H. Hendro Sunarjono, APU (Purn.) dan Rita Ramayulis DCN, M.Kes. terbitan Penebar Swadaya.

1. Bentuk buah timun suri dan blewah 

Perbedaan timun suri dan blewah yang pertama adalah liat dari bentuk buahnya. Timun suri memiliki bentuk yang panjang lonjong dengan rongga dalam empat bilik. 
Sementara blewah memiliki bulat lonjong dengan enam sampai delapan bilik dalam rongga atau sekat.
2. Ketebalan kulit buah 

Keduanya juga memiliki perbedaan pada ketebalan kulit buah. Timun suri memiliki kulit yang tipis dan halus sementara blewah memiliki kulit yang agar tebal. 

3. Warna kulit buah 

Timun suri dan blewah memiliki warna kulit hampir sama saat masih mentah atau sudah matang. Kedua memiliki wanra hijau saat masih mentah. Hanya saja, warna hijau pada timun suri mentah lebih keputihan, sedangkan blewah lebih kekuningan. 

4. Struktur daging buah 

Struktur daging buah dari timun suri dan blewah juga berbeda. Daging timun suri lebih lunak dan halus dibandingkan blewah. 

Sementara untuk warna dagingnya, timun suri memiliki warna putih kehijauan dan blewah memiliki kuning kemerahan. 

5. Bentuk biji buah 

Biji timun suri terkumpul dalam rongga buah dan berada di antara daging buah yang lunak berlendir.

Sementara biji blewah, banyak terkumpul dalam bilik buah yang terselimputi oleh daging buah yang lunak dan berlendir putih kekuningan. 

6. Berat buah saat sudang matang 

Blewah yang sudah matang lebih berat dibandingkan timun suri matang. Sementara itu, untuk daya simpan kedua buah tersebut ternyata juga berbeda.
Timun suri memiliki daya simpan hingga tiga hari. Kalau blewah bisa disimpan sampai empat hari lamanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *