SERPONG – Tandon Ciater yang berlokasi di Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, kini semakin ramai dikunjungi warga. Selain berfungsi sebagai waduk pengendali banjir, kawasan ini juga menjelma menjadi ruang publik dan destinasi wisata alam yang digemari masyarakat, terutama pada pagi dan sore hari.
Pemandangan air yang tenang, udara sejuk, serta hamparan pepohonan rindang menjadikan Tandon Ciater tempat ideal untuk melepas penat. Pengunjung datang silih berganti, mulai dari warga sekitar hingga komunitas olahraga yang rutin beraktivitas di sana. Suasana paling ramai terlihat setiap akhir pekan, ketika masyarakat membawa keluarga untuk bersantai atau berolahraga ringan di area sekitar waduk.
Sejak diresmikan, Tandon Ciater memang dirancang tidak hanya untuk kebutuhan teknis pengendalian air hujan, tetapi juga untuk fungsi sosial dan rekreasi. Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga mengembangkan kawasan ini agar menjadi ruang hijau terbuka yang ramah masyarakat. Di dalamnya terdapat jalur jogging yang mengelilingi waduk, taman bermain anak, serta area pedagang kaki lima yang menambah semarak suasana.
Rian (26), seorang karyawan swasta yang rutin berlari di Tandon Ciater, menyebut lokasi ini sebagai “tempat healing terbaik di tengah kota.” “Saya biasa datang pagi sebelum kerja. Udaranya segar, dan kalau matahari baru terbit, pantulan cahayanya di air bagus banget. Rasanya seperti bukan di Tangsel,” tuturnya sambil tersenyum.
Selain menjadi tempat berolahraga, Tandon Ciater juga populer di kalangan anak muda sebagai spot foto dan lokasi membuat konten media sosial. Pemandangan danau yang luas dengan latar pepohonan membuat banyak pengunjung menjadikannya lokasi favorit untuk sesi foto prewedding hingga video kreatif.
“Saya sering ke sini buat ambil konten Instagram. Kalau datang pagi sekitar jam enam, cahayanya bagus banget dan belum ramai orang,” kata Luthfi (22), mahasiswa asal Pamulang.
Meski begitu, masih ada beberapa catatan dari pengunjung terkait fasilitas umum di area tersebut. Beberapa warga mengeluhkan minimnya penerangan di area selatan waduk dan jumlah tempat duduk yang terbatas. Pihak pemerintah pun diharapkan dapat menambah fasilitas umum dan menjaga kebersihan kawasan agar tetap nyaman dan aman bagi masyarakat.
Tandon Ciater sendiri dibangun untuk menampung limpahan air hujan dari kawasan Serpong dan sekitarnya guna mengurangi risiko banjir musiman. Dengan luas area sekitar delapan hektare, waduk ini kini menjadi salah satu titik penting pengendalian air sekaligus ikon ruang publik baru di Tangerang Selatan.
Meski sempat beberapa kali menjadi perhatian karena insiden kecil dan masalah sampah, Tandon Ciater terus berbenah. Pemerintah kota berjanji akan menambah fasilitas dan meningkatkan pengawasan agar kawasan ini tetap aman dan nyaman bagi pengunjung.
Dengan keindahan alamnya, fungsi ekologisnya, dan suasana yang kini semakin hidup, Tandon Ciater bukan sekadar waduk buatan, melainkan simbol keberhasilan kota dalam memadukan infrastruktur dan ruang rekreasi bagi warganya.
Rep : Ikhlas