Jakarta – Pada tahun 2024 mendatang, Indonesia ditargetkan memiliki 7.451 kilometer jalur kereta api.
Target tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 di sektor perkeretapian.
“Target panjang jalur kereta api (kumulatif) tahun 2024 mendatang adalah 7.451 km,” ungkap Dirjen Perkeretapian Zukfikri dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan Komisi V DPR RI, Rabu (6/7/2022) di Jakarta.
Sementara itu, kondisi jalur yang sesuai standar track quality index kategori 1 dan 2, pada tahun 2024 ditargetkan sudah mencapai 94 persen.
Bila dilihat dari data baseline tahun 2019, sudah ada 6.164 jalur kereta api yang selesai dibangun. Sementara standar track quality index baru mencapai 81,5 persen.
Selain target RPJMN ini, menurut Zulfikri pada tahun 2030 mendatang, pemerintah juga menargetkan sepanjang 10.254 kilometer jalur kereta api sudah selesai dibangun.
Dalam RPJMN tahun 2020-2024 juga tela ditetapkan tiga proyek utama (major project) yang sementara dikerjakan oleh Dirjen Perkeretaapian.
Pertama, pembangunan jalur kereta api Makasar-Parepare. Kedua, pembangunan kereta api cepat Jakarta Bandung dan peningkatan kecepatan jalur kereta Jakarta Surabaya tahap 1 yaitu untuk segmen Jakarta-Semarang.
Proyek ketiga adalah pengadaan sistem angkutan umum masal perkotaan di enam wilayah Metropolitan yakni di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang dan Makassar.
“Untuk mendukung target dan program pada RPJMN tersebut akan dilakukan rencana staregis dengan penyediaan infrastruktur untuk konektivitas kereta api,” jelas Zulfikri.
Selain itu, menurut Zulfikri, pihaknya juga akan fokus pada layanan transportasi dan keselamatan transportasi perkeretaapian dengan menyediakan sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasarana yang andal.