Cara Memilih Pergaulan Baik Buat Anak

Oleh: Dzakiyyah Najah Zuknisah

PENTING bagi orang tua untuk memperhatikan pergaulan anak. Apalagi di zaman yang kian berkembang. Makin banyak pergaulan, makin banyak pula tingkahnya. Pergaulan bebas juga sering dikaitkan dengan kenakalan remaja.

Secara umum, pergaulan bebas kerap mengarah ke perilaku negatif. Khususnya terhadap anak usia remaja. Sedangkan pergaulan bebas di tingkat dewasa, menyasar perilaku pelanggaran batas norma. Mulai dari asusila, sosial dan agama. Diantaranya, penyalagunakan, narkoba, mabuk, tawuran, dan lainnya.

Selain merugikan diri sendiri, pergaulan bebas juga merusak masa depan remaja. Menyebabkan menurunnya prestasi, putus sekolah, masa depan suram, terlalu malas mengejar masa depan, hamil di luar nikah, dan sebagainya.

Beberapa faktor penyebab pergaulan bebas, yaitu:

1. Faktor eksternal:

a. Perceraian orang tua. Menyebabkan terputusnya komunikasi antar orangtua kepada anak.

b. Cara Mendidik Anak. Menimbulkan efek negatif kepada anak. Contoh: Memanjakan, terlalu mengikuti kemauan anak, hingga perhatian berlebih. Termasuk mengekang anak.

c. Lingkungan rumah atau teman yang kurang baik.

d. Kurangnya saling keterbukaan terhadap anak dan orang tua.

e. Pengaruh internet. Salah satu kerusakan karena internet dapat merusak moral jika tidak terkontrol.

2. Faktor Internal:

a. Kemiskian dan kekerasan terhadap lingkungan kepada anak.

b. Kurangnya kualitas hubungan orang tua terhadap anak.

c. Adanya sepupu atau orang sekitar yang menggunakan obat terlarang atau kenakalan remaja.

d. Anak tinggal jauh dari orang tua, sehingga kurang pengawasan dan kasih sayang kepada anak.

e. Adaptasi lingkungan dan budaya saat pindah kota

Beberapa dampak pergaulan buruk atau bebas:

1. Terjerumus untuk mencoba konsumsi narkoba dan obat-obatan. Dampaknya, dapak merusak kesehatan mental dan fisik hingga kematian.

2. Berpotensi terlibat aksi kriminalitas demi memenuhi keinginannya. Seperti pencurian, hingga pembunuhan.

3. Perilaku menyimpang, disertai rasa tidak percaya diri untuk bersosialisasi bersama keluarga dan masyarakat setempat.

Cara Mencegah Pergaulan Bebas:

1. Menanamkan nilai-nilai agama dan moral
Nilai agama yang sangat perlu untuk ditanamkan dalam diri remaja. Untuk mengajarkan kemampuan mengontrol emosional anak. Sehingga dapat melatih kepercayaan diri dan bisa mengambil keputusan tepat. Agar anak bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri dia sendiri.

2. Dukungan Orangtua
Bimbingan remaja perlu dukungan dari orang tua. Karena keluarga adalah dasar pertama untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan anak. Beberapa anak merasa kurang kasih sayang dari orang tuanya. Sehingga menyebabkan salah pergaulan. Keluarga berperan penting bagi anak. Agar anak senantiasa mendapatkan dukungan dari orang tua dan orang-orang sekitarnya.

3. Jujur Pada Diri Sendiri
Setiap individu pada dasarnya ingin terbaik untuk dirinya  sendiri. Karena jujur adalah kunci dari segalanya. Diri sendiri adalah sahabat sejati yang setia bersamamu.

4. Bimbingan Remaja 
Remaja harus dibekali beberapa perilaku yang baik agar tidak sampai terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Perilaku-perilaku remaja yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, harus memiliki dua pedoman. Yaitu harus memiliki rasa malu dan takut. Malu dan takut ini dapat didefinisikan sebagai rasa malu untuk melakukan perbuatan jahat dan rasa takut akan akibat dari perbuatan jahat. Apabila remaja memiliki dua sifat tersebut, maka remaja tidak akan melakukan perbuatan yang tercela. (**)

Penulis adalah Mahasiswi Psikologi Uhamka 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *