JAKARTA – Tarik tambang kerap dilombankan dalam rangka memeriahkan peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus. Permainan ini dimainkan dengan menempatkan dua kubu berlawanan untuk saling tarik-menarik tali tambang. Satu kubu terdiri dari beberapa orang dan harus menarik lawan hingga batas garis yang ditentukan.
Karena dilakukan secara ramai-ramai, perlombaan tarik tambang pun kerap menarik minat penoton. Tak sekadar perlombaan, tarik tambang ternyata pernah menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) di olimpiade.
Dilansir dari laman TUG of War Association, tarik tambang pernah dilombakan dalam olimpiade, tepatnya pada 1900-1920. Tarik tambang pertama kali dilombakan dalam Olimpiade Paris 1900.
Saat itu, setiap tim hanya terdiri dari 5 atau 6 anggota. Pada Olimpiade awal, banyak tim berisikan para atlet yang ikut serta dalam cabang olahraga lain. Medali emas pertama cabor tarik tambang diraih oleh tim gabungan dari Swedia dan Denmark, setelah mereka mengalahkan Perancis di partai final.
Tarik tambang kembali dipertandingkan pada Olimpiade 1904 di St Louis, Missouri, Amerika Serikat dan dimenangkan oleh tuan rumah. Pada Olimpiade London 1908, tarik tambang mengalami perkembangan dari segi aturan.
Untuk kali pertama, satu tim tarik tambang terdiri dari 8 orang. Sebagai tuan rumah, Britania Raya sukses sapu bersih tiga medali. Kepolisian Kota London meraih medali emas, Kepolisian Metropolitan mendapatkan medali perak, dan medali perunggu untuk Kepolisian Liverpool.
Pada Olimpiade Stockholm 1912, sejumlah negara mengundurkan diri dari cabor tarik tambang. Hanya dua negara yang mengirimkan perwakilannya di cabor tersebut, yaitu Britania Raya dan Swedia. Keduanya bertarung habis-habisan untuk merebutkan medali emas.
Tim perwakilan Swedia akhirnya berhasil menaklukan Kepolisian Kota London yang mewakili Britania Raya dan merebut emas. Perhelatan olimpiade sempat dihentikan karena Perang Dunia I pada 1916.
Pesta olahraga bergengsi ini kembali bergulir pada 1920 di Antwerpen, Belgia. Polisi Kota London kembali mewakili Britania Raya dalam cabor tarik tambang setelah mengalami kekecewaan pada 1912. Mereka bangkit kembali untuk merebut medali emas mengungguli Belanda yang meraih perak, dan Belgia yang meraih perunggu.
Setelah Olimpiade 1920, sebanyak 33 cabor dihapus dari olimpiade, termasuk tarik tambang.
Sumber : Kompas.com