Gandeng RS Apung, BPJS Kesehatan Sediakan Layanan di Wilayah Terpencil

Jakarta – BPJS Kesehatan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli untuk melangsungkan tujuannya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Termasuk masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan (DBTFMS).

Penandatanganan kerja sama tersebut dilangsungkan bersama pemilik Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan II dan Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II dan dihadiri oleh Ketua Yayasan Dokter Peduli Tutuk Utomo Nuradhy, Bupati Kabupaten Sikka yang diwakili Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka Rudolfus Ali, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sikka Markus Kustandi Lerang, serta stakeholder setempat yang merupakan jajaran Pemerintah Daerah yang memiliki wilayah DBTFMS.

Upaya ini dilakukan sebagai wujud penyediaan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh peserta JKN sesuai dengan kriteria ketetapan pemerintah.

“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, setiap peserta Program Jaminan Kesehatan berhak mendapatkan manfaat jaminan kesehatan yang mencakup pelayanan perorangan, seperti pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang dibutuhkan,” ujar Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023).

Saat mengunjungi Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan II untuk meninjau implementasi terbatas kompensasi pelayanan kesehatan di Pulau Pemana, Lily menyampaikan proses kerja sama tersebut berupaya menghadirkan terobosan untuk memudahkan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan pihak lain penyedia fasilitas kesehatan pada daerah terpencil.

Bentuk kerja sama ini dapat dilakukan tak hanya bersama pihak fasilitas kesehatan, namun juga dapat dijalin dengan organisasi masyarakat, organisasi kemanusiaan, organisasi pelayanan kesehatan, universitas, atau pihak lain yang menyelenggarakan fasilitas kesehatan. Lily menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi mendukung program JKN.

“Jika dilihat banyak masyarakat yang berada di wilayah terpencil, sehingga kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan terbatas. Kami pun berpikir untuk mendatangkan kemudahan akses layanan kesehatan, sehingga dapat diimplementasikan kegiatan hari ini. Hal ini tentu akan kami evaluasi dan tinjau terus untuk memaksimalkan peningkatan layanan JKN untuk masyarakat,” tuturnya.

Saat ini, BPJS Kesehatan mengedepankan Transformasi Mutu Layanan di seluruh tingkat layanan, baik pelayanan di kantor cabang maupun pelayanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Hal ini dilakukan untuk memenuhi harapan peserta akan mutu layanan yang mudah, cepat, dan setara. Mudah dengan menunjukkan KTP sudah bisa dilayani, cepat dengan pelayanan cepat termasuk dengan implementasi antrian online, setara dengan tidak adanya perbedaan atau diskriminasi antara peserta JKN dengan pasien umum,” terang Lily.

Harapannya, melalui hubungan kerja sama tersebut dapat tercipta akses layanan kesehatan di daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas kesehatan. Selain itu, pemerataan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia juga lebih meningkat.

Ketua Yayasan Dokter Peduli Tutuk Utomo Nuradhy menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan tujuan didirikannya yayasan tersebut yakni memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat di daerah terpencil yang memiliki kesulitan akses. Upaya tersebut juga dianggap sebagai wujud nasionalisme dari pendiri Yayasan Dokter Peduli.

“Dalam pelayanan medis ini terdiri dari 19 tim yang dipimpin dan dikoordinir oleh satu dokter yang dibantu tiga orang relawan dokter spesialis (bedah, anestesi dan obgyn). Selain itu ada dokter spesialis lain, dokter umum, apoteker, analis laboratorium, dan tenaga kesehatan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kami berusaha memberikan pelayanan kesehatan, serta dukungan stakeholder yang berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Dirinya berterima kasih atas segala dukungan dan apresiasi jajaran pemerintah daerah serta pihak BPJS Kesehatan yang telah hadir dalam memberikan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, khususnya wilayah terpencil bagian timur.

Bupati Kabupaten Sikka yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka Rudolfus Ali menyampaikan cakupan UHC Kabupaten Sikka saat ini telah mencapai 98% dari total seluruh penduduk. Jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung langkah kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Rumah Sakit Apung.

“Di Kabupaten Sikka sendiri terdapat 18 pulau kecil dan terdapat 9 pulau yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi. Saya merasa kerja sama ini harus dibina dengan baik, dalam rangka meningkatkan kemudahan peserta JKN di daerah terpencil untuk mengakses layanan kesehatan yang menjadi haknya,” ujar Rudolf.

Dia menyampaikan dalam 5 hari saja di dua pulau sudah ada lebih dari seribu warga yang dilayani di Rumah Sakit Apung ini. Melalui kerja sama ini, Rudolf berharap masyarakat setempat dapat merasakan layanan kesehatan yang merata.

“Selain karena tenaga medis di pulau sangat terbatas, jarak dari pulau menuju rumah sakit umum daerah sangatlah jauh. Terima kasih sebesar-besarnya atas niat baik dalam melayani kesehatan masyarakat kami,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *