TANGERANG SELATAN – Media sosial menjadikan manusia saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, bahkan menemukan teman dan pasangan serta membangun komunitas. Dampaknya masyarakat menjadi memiliki ketergantungan terhadap media sosial, termasuk ketergantungan pada anak-anak usia dini maupun remaja. Peranan orang tua dan guru pendidik menjadi sangat penting agar anak-anak dan remaja lebih bijak dan cerdas menggunakan media sosial.
Orang tua dan guru juga perlu memiliki pemahaman dan kesadaran yang kuat terhadap ancaman dan resiko media sosial. Karena itu, Tim Dosen dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana memberikan pelatihan awareness keamanan internet terutama sosial media bagi guru dan tenaga kependidikan.
Dosen sekaligus peneliti Cyber Security, Rushendra, M.T, CEH, CITA, CDS, CITPM bersama tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana melakukan pelatihan keamanan social media bagi Guru dan Tenaga Pendidik di SDIT Al Hikmah, Pondok Cabe, Tangerang Selatan pada tanggal 8 Juni 2023.
Kepala Sekolah SDIT Al Hikmah, Devi Puspita Kusuma, S.Pd menyambut baik pelatihan ini dan meminta agar Universitas Mercu Buana terus memberikan pelatihan secara berkala bagi guru dan tenaga pendidik di sekolah tersebut.
“Karena kesibukan dan rutinitas sekolah, sering menyebabkan guru dan tenaga pendidik tidak bisa mengejar skill dan ketrampilan dalam mengikuti teknologi apalagi memahami resiko dan bahaya teknologi yang ada terutama social media. Kegiatan seperti ini sangat diperlukan,” ujar Devi Puspita.
Pelatihan yang melibatkan 30 orang guru dan tenaga kependidikan ini dimulai dengan cuplikan film The Social Dilemma dan Unlocked. Peserta pelatihan mendapat pengetahuan tentang kerentanan terhadap social media dan perangkat yang dimiliki. Termasuk lebih meningkat awareness terhadap sosial media seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, Tiktok, dan lainnya.
“Kami melatih para Guru dan tenaga pendidik bagaimana menggunakan media sosial yang aman, memanage adiktif, penggunaan tools pengamanan data di social media seperti 2FA, enkripsi, google authenticator sampai penggunaan secure browser seperti TOR,” ujar Rushendra saat menjelaskan materinya.
Peserta antusias mengikuti pelatihan dan mengaku lebih aware dengan media sosial terutama tentang keamanannya.