TANGSEL – Partai final kompetisi basket Ramadan Fest 2.0 yang berakhir, Sabtu (16/4) malam diisi dengan adanya laga eksebisi antara Pemain teens Taman Mangu Indah (TMI) Basketball Academy (TBA) melawan choacing staff bersama orang tua murid.
Kedua tim bermain 2 quarter yang berlangsung menarik. Anak-anak yang mengenakan baju seragam merah ini tampak antusias dan ngotot.
Sementara, choacing staff dan orang tua murid lebih santai hingga kerap diselingi canda tawa. Choacing staff dan orang tua murid berhasil unggul dalam game kali ini.
Tujuan dari laga eksebisi ini ingin memperkenalkan TBA kepada warga dan peserta Ramadan Fest 2.0 yang saat itu datang ke D’Greenfield Arena, Taman Mangu Indah, Pondok Aren.
Dalam perkenalannya, salah satu pelatih TBA Rizky Effendi mengatakan, TBA membuktikan bahwa anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi berkarakter dan memiliki etos kerja yang baik.
“Tujuan kami memang ingin membuat anak-anak menjadi lebih berkarakter dan memiliki kepribadian baik. Soal menjadi atlet basket nantinya itu nilai tambah,” kata Rizky.
Senada dengan Rizky, pelatih kids TBA Amrull mengakui, pentingnya berlatih basket sejatinya untuk mengurangi ketergantungan anak dari gadget dan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.
“Melalui latihan basket, anak -anak bisa lebih aktif di luar rumah dan hidupnya jadi sehat. Sebab, terlalu banyak bermain gadget tak bagus buat tumbuh kembang anak,” kata Amrul.
Baik Amrul maupun Rizky setuju, anak-anak yang rutin berlatih basket dan olah raga lainnya sejak dini, memiliki kepribadian yang sportif, loyalitas, setia kawan dan hidup sehat.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam olah raga akan mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Amrul yang diamini Rizki ini.
Hal yang sama diungkapkan perwakilan orang tua murid TBA, Irdoni Aryadi.
“Anak-anak yang rutin bermain basket pasti tubuhnya lebih kuat dan sehat ketimbang anak lain yang hanya bermain gadget apalagi hanya di rumah saja,” jelas Irdoni.
Sekedar informasi, TBA sendiri sudah berdiri selama dua tahun. Total, ada 120an murid dari usia 4 hingga 16 tahun yang bergabung.
Bahkan, beberapa murid diantaranya ada yang mengikuti seleksi di tingkat daerah untuk provinsi Banten.
Dalam laga Final Ramadan Fest 2.0, tim Vision layak disebut yang terbaik setelah mengalahkan Hidden Basketball dengan skor meyakinkan 60-43.
Pertarungan kedua tim yang berlangsung di D’Greenfield Arena, Taman Mangu Indah, Tangerang Selatan itu berlangsung dalam tempo cepat dan keras.
Dalam laga ini, Vision yang berjersey ungu ini dinilai ‘berhasil’ memancing emosi pemain Hidden yang sejatinya kenyang pengalaman.
Di quarter pertama misalnya, keunggulan jauh tim Vision membuat Hidden yang berseragam putih ini terlihat frustasi karena kesulitan mencetak angka.
Tak jarang, Hidden melakukan pelanggaran keras berujung foul satu per satu pemainnya.
Permainan kolektif dan ball movement dari Vision membuat Hidden yang bermarkas di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama ini kerap terpancing emosi. Seperti adu mulut antar pemain hingga berujung technical foul.
Kengototan Hidden untuk mendapatkan gelar juara justru berbuah petaka.
Sebab, bukannya menciut, Vision justru semakin jauh meninggalkan Hidden lewat perolehan angka mereka.
Sementara itu, Ketua Panitia Ramadan Fest 2.0 Budi Satya mengapresiasi seluruh tim yang berpartisipasi dalam ajang ini.
Ia mengatakan, keenam tim seperti TMI Ballers, Hidden Basketball, Vision Basketball, Week End Mix, X UNS hingga Anak Basket Bintaro (ABB) berhasil meningkatkan gairah basket antar komunitas.
“Tentunya kedepan kami akan mengadakan kegiatan serupa dengan kualitas pertandingan yang lebih baik,” kata Budi.