Jakarta – Arsyan, salah satu peserta MasterChef Indonesia Season 9 membuat hidangan penutup menggunakan air perasan jeruk sebagai salah satu bahan pelengkap.
Pada awalnya ia ingin menggunakan air perasan jeruk nipis tetapi sayangnya ia salah mengambil jeruk.
Arsyan menggunakan perasan jeruk purut untuk hidangan penutup yang disajikan. Kesalahan pengambilan jenis jeruk membuat rasa hidangan menjadi kurang tepat.
Salah satu juri MasterChef Indonesia Renatta Moeloek mengatakan bahwa ada hidangan penutup yang menggunakan perasan jeruk purut tetapi sajian tersebut berbeda dengan konsep dessert buatan Arsyan.
Renatta mengatakan air perasan jeruk purut biasanya ditambahkan pada makanan yang bercita rasa gurih.
Meskipun sama-sama jeruk tetapi kedua jenis jeruk ini sangat berbeda. Berikut tiga perbedaan antara jeruk purut dan jeruk nipis yang perlu kamu ketahui.
1. Bentuk
Dukutip dari All My Chefs, jeruk purut serupa dengan jeruk nipis. Bedanya, kulit jeruk purut bergelombang. Sementara jeruk nipis memiliki tekstur kulit yang lebih halus.
2. Rasa
Jeruk purut memiliki rasa yang mirip dengan serai, aromanya kuat dan khas, serta terdapat rasa pahit.
Sementara jeruk nipis memiliki cita rasa asam segar dan aromanya tidak setajam jeruk purut.
3. Kegunaan
Rasa asam pada jeruk purut biasanya digunakan untuk menyeimbangkan rasa pedas pada makanan berkuah seperti kari. Air perasan jeruk purut yang digunakan pun hanya beberapa tetes.
Sementara, melansir All My Chefs, jeruk nipis kegunaannya serupa dengan lemon, yaitu cocok ditambahkan pada hidangan manis dan gurih.
Jeruk nipis cocok ditambahkan dalam aneka minuman seperti jus jeruk nipis maupun mocktail. Jeruk nipis juga bisa dikombinasikan dengan santan atau kecap untuk hidangan ayam goreng, ikan maupun kerang.