JAKARTA – Polda Metro Jaya mengungkap kasus penusukan yang berujung tewasnya driver ojol bernama Irwan Abdullah (38) di Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelaku bernama Frangky Sopacua (42) atau FS telah ditangkap polisi.
“Tim telah berhasil mengungkap kasus pembunuhan atau penganiayaan yang terjadi pada tanggal 8 Desember 2021 di Kemayoran di depan Hotel Oyo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelaku berhasil kita amankan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/12/2021).
Tersangka Frangky ditangkap pada Sabtu (18/10). Hasil pemeriksaan, diketahui pelaku tersebut merupakan residivis kasus serupa.
“Tersangka FS ini merupakan residivis pada tahun 2011. Kasus pengeroyokan yang sebabkan korban meninggal dunia dan divonis sembilan tahun. Dengan kasus kedua yang di Kemayoran ini korbannya juga meninggal dunia,” terang Zulpan.
Penangkapan pelaku ini dilakukan oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya di bawah pimpinan AKBP Handik Zusen, Kompol Resa F Marasabessy, AKP Widy Irawan, AKP Rulian Syauri, AKP Dimitri Mahendra, dan AKP Syaifudin Kanif.
Sebilah pisau yang digunakan pelaku dalam membunuh korban juga telah disita. Pisau itu memang sengaja dibawa oleh pelaku sehari-hari.
“Jadi memang pisau itu ada di pinggangnya dan itu kebiasaan tersangka membawa pisau,” terang Zulpan.
Tersangka Frangky Sopacua kini telah ditahan di Polda Metro Jaya. Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berujung hilangnya nyawa seseorang.
Untuk diketahui, seorang pengemudi ojek online (ojol) ditemukan tergeletak usai dibegal di depan sebuah hotel di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat. Driver ojol bernama Irwan Abdulah (38) itu tewas usai ditusuk di bagian dada kiri.
“Korban meninggal dunia mengalami luka robek di bagian dada kiri,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam keterangannya, Kamis (9/12).
Peristiwa begal tersebut terjadi pada Rabu (8/12) sekitar pukul 21.30 WIB. Irwan Abdulah ditemukan warga sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah di lokasi.
“Selanjutnya korban dibawa ke RS Islam Cempaka Putih dengan menggunakan bajai,” jelas Zulpan.
Sayangnya, korban tidak dapat terselamatkan setiba di rumah sakit. Selain itu, korban kehilangan satu unit handphone. Kini jenazah korban dibawa ke RSCM untuk divisum.