Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Kunjungi Panti AsuhanTanjung Barat

JAKARTA – Senat Mahasiswa Fakultas Teknik (SMFT) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karawitan Jawi UAJ dan Competition Assistant (Compass) Fakultas Psikologi UAJ mengunjungi Panti Asuhan Tanjung Barat, Jakarta, Sabtu (29/06/2024) kemarin. Kegiatan bakti sosial ini rutin diadakan setiap tahun oleh SMFT UAJ untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kepedulian para mahasiswa terhadap anak-anak yang tinggal di panti asuhan.

Tahun 2024 ini, bakti sosial mengangkat tema “Turning Good Intentions into Good Actions,” yang sangat menekankan upaya realisasi niatan baik melalui aksi nyata. Sebanyak 20 mahasiswa aktif UAJ bertemu dengan 16 anak Panti Asuhan Tanjung Barat.

“Anak-anak biasa mengikuti jadwal rutinitas sehari-hari yang sama, namun karena masa libur, seringkali ditemukan waktu luang. Oleh karena itu juga, anak-anak biasanya senang jika kedatangan tamu dari luar,” ujar Ibu Caroline, pengurus Panti Asuhan Tanjung Barat.

Pada awal acara, seluruh panitia dan peserta bermain games Tebak Gambar untuk mencairkan suasana. Selanjutnya kegiatan melukis tote bag untuk melatih kemampuan melukis dan kreativitas. Peserta antuasias menuangkan ide mereka menjadi karya yang menarik.

“Anak-anak memang diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka di
bidang non-akademik, namun dengan acara ini mereka semakin didorong untuk berani
berkreasi,” ucap Ibu Caroline.

Setelah makan siang bersama, acara dilanjutkan dengan sesi pembuatan Pohon Harapan. Panitia membagi diri menjadi beberapa kelompok bersama peserta dan anak-anak panti, kemudian berdiskusi dan berkarya bersama untuk membuat sebuah Pohon Harapan yang berisi harapan masing-masing anak kedepannya. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun optimisme dan sifat goal-oriented di dalam diri mereka.

“Menurut saya, acara ini bagus. Anak-anak diperbolehkan mengeluarkan ide mereka. Mulai dari yang baik, besar, kecil, maupun yang konyol. Sungguh menjadi tempat bagi pengembangan kreativitas mereka, sekaligus menghibur,” tutup Ibu Caroline, sang pengasuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *