Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut angka pengguna narkoba di Indonesia meningkat. Fadil mengungkapkan terjadi peningkatan prevalensi pengguna narkoba dari yang awalnya 1,8% menjadi 1,95%.
“Itu yang kemarin saya sampaikan ke Dir Narkoba, angka prevalensi pengguna narkoba ini naik dari 1,8 jadi 1,95. 1,9 x 275 juta (penduduk Indonesia) itu angkanya cukup besar,” kata Fadil di Jakarta Barat, Senin (31/10/2022).
Dengan peningkatan angka tersebut, Fadil mengatakan, Polda Metro Jaya berkomitmen untuk memerangi kasus narkoba. Dia berjanji akan menindak tegas bandar dan juga merehabilitasi para pengguna. Polda Metro juga berkomitmen untuk memutus rantai peredaran gelap narkoba.
“Jadi bandarnya kita tindak dengan tegas, penyalah guna kita obati. Cara terampuh untuk memerangi narkoba ini adalah memutus mata rantai antara peredaran gelap dan penyalahgunaan korban,” kata dia.
“Supply dan demand-nya ini kita harus putus. Oleh sebab itu, upaya yang paling baik untuk perang melawan narkoba ini di samping menangkap bandar nya adalah mengobati penggunanya. Mencegah dia supaya tidak jadi korbannya,” imbuhnya.
Fadil mengatakan hal tersebut lebih baik dibanding menjebloskan para pengguna ke dalam penjara. Sebab, lanjut dia, bukan hanya para pengguna yang dirugikan, tapi juga dalam hal ini negara.
“Tidak ada gunanya mereka ditempatkan di penjara. Berapa juta orang yang mengonsumsi narkoba, berapa uang yang terbuang. Kalau dia harus dipenjarakan, berapa biaya negara yang harus dikeluarkan ketika dia harus mendapatkan tempat dan makan selama di dalam lembaga pemasyarakatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fadil mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan kasus narkoba yang ada. “Sadar dengan sendiri aja, cek diri sendiri, cek anak sendiri, cek keluarga sendiri. Kalau tidak mampu, nanti bisa memberi tahu Polda Metro Jaya, nanti kita akan bantu,” pungkasnya.