Jakarta – RS Polri menyebut telah ada 3 jenazah yang diidentifikasi melalui sidik jari. Sedangkan sisa jenazah yang lain akan dilakukan identifikasi melalui DNA.
“Yang lain-lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk kita identifikasi dengan sidik jari, kita mengandalkan gigi, kemudian properti, kemudian medis dan DNA,” ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polri, Brigjen Hariyanto di RS Polri, Senin (6/3/2023).
Hariyanto menyebut untuk identifikasi korban menggunakan DNA masih dalam proses. Untuk hari ini, proses identifikasi korban berdasarkan gigi, rekaman medis, dan properti.
“Jadi DNA sekarang masih proses, doakan dalam beberapa hari ke depan akan selesai. Kemudian hari ini kita fokus pada mengidentifikasi kembali dari gigi, kemudian medis, dan properti,” katanya.
“Tapi masih perlu pendalaman, moga-moga besok hasilnya bisa kita sampaikan pada rekan-rekan dan moga-moga ada teridentifikasi ya,” tambahnya.
Hariyanto mengatakan, proses identifikasi bisa berlangsung antara lima hari sampai dua minggu. “Saya katakan kemarin itu lima hari sampai dua minggu, jadi itu proses-prosesnya yang diambil apakah ini dari tulang, dari darah dan sebagainya, dan kesulitannya itu nanti akan berbeda-beda,” sebutnya.
Sebelumnya, RS Polri telah menerima 15 sampel DNA keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Total RS Polri menerima 16 kantong jenazah, satu di antaranya berisi bagian tubuh.
“Jadi dalam 2 hari Sabtu dan Minggu kemarin sudah teridentifikasi 3 (jenazah) itu melalui sidik jari,” ucapnya.