Jakarta – Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali mengatakan Jakarta dipenuhi 7.500 ton sampah per hari. Dia menyebut hal ini itu menjadi permasalahan serius bagi Jakarta.
“Jakarta hari ini dipenuhi oleh tidak kurang oleh 7.500 ton sampah artinya sampah di Jakarta itu sangat banyak sekali. Kalau kita kendalikan dengan baik maka boleh jadi ini bisa jadi sebuah permasalahan yang serius bagi Jakarta,” kata Marullah kepada wartawan di kawasan CFD, Minggu (19/2/2023).
Marullah menyampaikan sampah yang menginjak angka 7.500 ton itu sempat turun saat Pandemi Covid-19. Namun, dia khawatir angka itu akan naik dengan kondisi Jakarta yang kemali ramai.
“7.500 itu sempet turun sedikit ketika pandemi tapi saya yakin kalau tidak kita kendalikan setelah Jakarta ramai lagi 7.500 tidak bertahan sampai di situ. Jangan-jangan nanti bisa lebih dari 7.500 ton,” imbuh Marullah.
Menurutnya 7.500 ton sampah sudah sangat sulit bagi Jakarta. Sebab itu, Jakarta saat ini mulai mengelola sampah menggunakan berbagai teknologi.
“7500 ton saja sudah sangat sulit hari ini Jakarta sudah mulai mengelola sampah menggunakan teknologi-teknologi RDF, Line Fill Mining, dan ITF yang mudah-mudahan tidak terlalu lama juga kita bangun di DKI Jakarta,” ungkap Marullah.
Marullah mengimbau kepada warga dan masyarakat untuk lebih dewasa dan sadar mengelola sampah di lingkungannya masing-masing. Menurutnya setiap orang dapat mengelola sampah antara 1,5 kg hingga 0,6 kg per hari.
“Saya mengimbau kepada warga dan masyarakat bisa lebih dewasa dan sadar mengelola sampahnya masing-masing paling kurang setiap orang per hari sekitar antara 1,5 kg sampai 0,6 kg kira-kira. Saya berharap nanti bisa mengelola dan lebih sadar terhadap pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing,” tutur Marullah.