Pemerhati Pendidikan Ibu Vera Inawati Minta Sistem Zonasi Sekolah Adopsi Sistem BPJS Kesehatan

TANGERANG – Pemerhati Pendidikan yang juga Pendiri Yayasan Sehati Cerdaskan Indonesia Ibu Vera Inawati, S.Pd mengkritisi proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi. Sebab aturan sistem zonasi tersebut secara konsep dan kebijakan sudah sangat bagus, namun penerapan di lapangan masih timbul banyak masalah. Salah satunya adalah daya tampung di sekolah negeri yang terbatas, dan masih tingginya angka putus sekolah.

“Saya melihat sistem zonasi ini sudah sangat baik, namun penerapan di lapangan masih banyak kendala-kendala. Nah ini harus kita cermati bersama agar ada solusinya. Karena masih ada saja yang tidak keterima masuk sekolah negeri karena sekolah memiliki daya tampung yang terbatas. Di kabupaten Tangerang saat ini kan termasuk angka putus sekolahnya tinggi. Perlu ada kebijakan agar tidak menambah masalah angka putus sekolah ini. Anak-anak kita harus tetap sekolah, ” ujar Ibu Vera Inawati saat di temui di kawasan Kelapa Dua, kabupaten Tangerang, pada Sabtu (08/07/2023) kemarin.

Pendiri Yayasan Sehati Cerdaskan Indonesia Ibu Vera Inawati ini juga mengusulkan agar skema pembiayaan dan subsidi pendidikan mengikuti sistem yang sudah sukses diterapkan di BPJS Kesehatan. Dimana baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta bisa sama-sama menerima siswa dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, namun biaya pendidikannya langsung disubsidi oleh pemerintah.

“Kita lihat BPJS Kesehatan itu bagus. Orang yang punya kartu BPJS Kesehatan bisa berobat di rumah sakit milik pemerintah dan juga bisa datang ke rumah sakit swasta. Tidak ada alasan bagi rumah sakit swasta untuk menolak pasien BPJS. Ini kalau diterapkan ke sekolah akan sangat bagus. Anak-anak yang tidak tertampung di sekolah negeri langsung ke swasta, tetapi biayanya tidak semahal biaya normal. Mereka yang mengantongi kartu pintar atau apa namanya tidak perlu bayar kalau ke sekolah swasta, nanti sekolah swasta yang klaim biayanya ke pemerintah,” ujar Ibu Vera Inawati penuh semangat.

Menurut Vera Inawati, pemerintah perlu terus mengusahakan agar anak-anak tidak mengalami putus sekolah hanya karena alasan kurang biaya dan masalah jarak ke sekolah. Sebab di kabupaten Tangerang sendiri di tahun 2022 mencatatkan angka putus sekolah sangat tinggi yaitu 21.526 anak putus sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *