NIGERIA – Pada 29 Mei 2023, Presiden Nigeria Bola Tinubuc mengumumkan penghapusan subsidi BBM. Selain itu, perusahaan minyak negara Nigeria National Petroleum Corporation (NNPC) juga menaikkan harga BBM.
Kebijakan tersebut, membuat dua negara bagian Nigeria mengurangi jumlah hari kerja bagi pekerja publik.
Pengurangan hari kerja menyusul kenaikan biaya transportasi, makanan dan kebutuhan lainnya.
Negara Bagian Edo di selatan dan Kwara di barat mengumumkan tiga hari kerja dalam sepekan akibat kenaikan harga BBM.
Gubernur Edo, Godwin Obaseki, mengatakan, tingginya biaya transportasi dan makanan menggerogoti upah pekerja selama dua pekan setelah pemerintah federal mengumumkan penghapusan subsidi BBM.
“Dengan ini pemerintah Negara Bagian Edo mengurangi jumlah hari kerja bagi pegawai negeri dan pekerja publik dari lima menjadi tiga hari dalam sepekan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Para pekerja kini dapat bekerja dari rumah untuk dua hari kerja,” katanya.
Menurut Obaseki, kebijakan baru tersebut mengurangi beban masyarakat menyusul kenaikan harga BBM.
Juru Bicara Gubernur Negara Bagian Kwara, Rafiu Ajakaiye, mengatakan, kepada Anadolu, pihaknya sedang mencari cara untuk implementasi hari kerja, terutama bagi pekerja esensial.
“Kami sedang mengusahakan modalitas untuk memberlakukan kebijakan sementara pengurangan hari kerja menjadi tiga hari, terutama bagi guru sekolah, tenaga kesehatan dan pegawai yudisial,” katanya.
Perusahaan minyak negara Nigeria (NNPC), pada Rabu, 31 Mei 2023, menaikkan harga bensin setinggi 557 naira per liter dari 189 naira atau sekitar Rp 18 ribu dari Rp 6 ribu.
Kenaikan tersebut menandai berakhirnya rezim subsidi bahan bakar yang menurut NNPC menelan biaya USD 867 juta atau sekitar Rp 13 triliun setiap bulan.