JAKARTA — Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata dan Logistik Lentera Mondial atau dikenal dengan nama Lemondial Business School (LBS) menggelar wisuda lulusan tahun akademik 2023/2024 di Hotel Aston Kartika Grogol, Jakarta Barat, Senin, 14 Oktober 2024.
Ini merupakan wisuda perdana setelah terjadi proses penyatuan dan perubahan nama perguruan tinggi dari Saint Mary’s College ke Lemondial Business School pada tahun 2023 lalu.
Peserta wisuda berasal dari tiga Program Studi, yaitu S1 Manajemen, D3 Perhotelan dan D3 Sekretari, acara wisuda ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara LBS dengan PT. Lion Grup. Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur Lion Grup Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi dan Ketua LBS Fransiscus Amonio Halawa, S.Kom., MM dan disaksikan oleh Ketua Yayasan Maria de Fatima M. Hanafi, Wakil I Dr. Diyan Putranto, SE., MM dan Wakil Ketua II Runi Togubu Yulianti, S.ST.Par., M.Par.
Ketua LBS Fransiscus dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan di Lemondial Business School selama kurang lebih tiga sampai empat tahun sesuai durasi program studi.
Menurut Frans, menempuh pendidikan tinggi memang tidak mudah karena berbagai tantangan, termasuk pandemi Covid-19 di awal masa kuliah yang membuat proses pembelajaran sedikit terganggu karena migrasi dari sistem pembelajaran tatap muka ke sistem pembelajaran online.
Namun berkat kerja keras dan ketekunan, para mahasiswa mampu melewati pelbagai rintangan sehingga berhak menyandang gelar sarjana dan ahli madya sesuai cita-cita yang diharapkan.
Frans menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir dari proses pendidikan, tetapi merupakan “pintu” menuju sebuah kehidupan atau keadaan baru.
“Wisuda ini merupakan titik puncak sekaligus titik simpul dari tiga dimensi waktu. Yaitu, dimensi masa lampau yang ditandai oleh proses pendidikan yang panjang dan penuh perjuangan di kampus Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata dan Logistik Lentera Mondial. Dimensi masa kini yang ditandai dengan kemeriahan upacara wisuda, dan dimensi masa depan yang ditandai dengan komitmen serta perjuangan untuk mengembangkan karir profesional,” katanya.
Ia menandaskan bahwa tanggung jawab lulusan Lemondial Business School ke depan sangat besar. Mereka tidak hanya dituntut memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang tinggi, melainkan juga karakter yang kuat untuk mewujudkan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing global dalam visi bersama mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Jangan pernah berhenti bermimpi, dan jangan pernah ragu untuk melangkah. Setiap langkah kecil yang kalian ambil hari ini akan berkontribusi pada masa depan Indonesia yang lebih baik. Mari kita bersama-sama wujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Kandidat Doktor Universitas Negeri Jakarta ini.
Ketua Yayasan Maria de Fatima pun menekankan pentingnya karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif. Namun, dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang telah dibangun di LBS, ia yakin para lulusan siap menghadapi setiap tantangan dan menjadikannya peluang yang positif.
“Teknologi mungkin akan menggantikan beberapa peran manusia, namun sebagai lulusan terdidik,
Anda memiliki keunggulan untuk menggunakan teknologi secara bijak. Manfaatkan ilmu yang telah
Anda pelajari untuk menjadi inovator, pemimpin, dan penggerak perubahan dalam masyarakat. Dengan bekal hard skills dan soft skills, serta kompetensi inti yang telah Anda bangun di sini, saya percaya
Anda dapat mengubah tantangan menjadi peluang besar,” kata pengusaha logistik ini.
Presiden Direktur Lion Grup Capt. Daniel pun menegaskan pentingnya karakter dalam dunia kerja dewasa ini sambil berpesan kepada para wisudawan agar mengutamakan karakter-kepribadian yang unggul dalam merintis karir profesional.
“Attitude, soft skills dan knowledge menjadi isu yang penting di dunia kerja saat ini,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Lemondial Business School yang memiliki kesepemahaman dalam mendesain dan menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing untuk bekerja di industri transportasi dengan menandatangani MoU yang cukup penting.
“Semoga MoU ini bisa membuka peluang bagi para lulusan bekerja di industri seperti kami,” ujarnya.
Marsekal Pertama TNI Dr. Tatar Bonar Silitonga, M.Si dalam Orasi Ilmiahnya pun menekankan pentingnya penghayatan nilai-nilai adihulung dalam membangun generasi emas Indonesia tahun 2045.
Nilai-nilai dimaksud meliputi pembentukan karakter, pengembangan diri, pertumbuhan, kewirausahaan, kolaborasi, inovasi, saintifik, dan penguasaan teknologi. Nilai-nilai ini merupakan kualitas yang harus dimiliki generasi muda agar siap menghadapi disrupsi industri dan teknologi.
“Tanpa didukung kualitas, bukan hanya tidak berkontribusi secara signifikan bagi organisasi, bahkan dalam perspektif organisasi sektor privat, tenaga kerja yang tidak produktif akan menjadi beban saja bagi organisasi karena perusahaan harus membayar kompensasinya,” tandas Tatar.*