TANGERANG SELATAN – Perkembangan teknologi informasi terutama Artificial Intelligence (AI) sudah merambah ke seluruh bagian kehidupan. AI memiliki berbagai aplikasi di banyak bidang, termasuk kesehatan, transportasi, keuangan, manufaktur, dan hiburan. Dengan AI, sistem dapat berpikir dan bertindak seperti manusia, atau bahkan melampaui kemampuan manusia dalam tugas-tugas tertentu.
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana memiliki para ahli komputer bidang Artificial Intelligence (AI) merasa memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan kepada institusi pendidikan agar tidak ketinggalan.
Peneliti AI dari Universitas Mercu Buana Rushendra, S.Kom, MT, CEH, CHFI, CEI, CITA, CDS, CITPM, CCST bersama dengan Tim PKM Program Studi Teknik Informatika mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Hikmah di Pondok Cabe Pamulang Tangerang Selatan pada Selasa 25 Juni 2024 lalu. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang guru dari SD, SMP, dan TK Al Hikmah.
Menurut Rushendra, kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDIT Al Hikmah dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
“Para guru mendapatkan pelatihan tentang penggunaan berbagai tools AI dan bagaimana memanfaatkannya untuk pengayaan bahan ajar di sekolah,” kata peneliti bidang AI ini.
Kepala SDIT Al Hikmah, Ibu Devi Puspita Kusuma, S.Pd, pada sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami ingin para guru kami dapat memanfaatkan teknologi AI dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik bagi para siswa. Kami sangat menunggu pihak Universitas Mercu Buana bisa memberikan pelatihan-pelatihan seperti ini yang sangat dibutuhkan bagi guru dan tenaga pendidik di sekolah kami,” kata Ibu Devi menambahkan.
Pelatihan ini dimulai dengan pengenalan secara detail tentang teknologi AI sampai dengan perkembangannya saat ini. Selanjutnya disajikan tentang Etika penggunaan teknologi AI. Karena tanpa memahami etika, teknologi ini dapat merusak dan mengganggu pembelajaran para guru dan peserta didik nantinya. Pada sesi selanjutnya, peserta diajakan tentang penggunaan tools AI untuk pembuatan gambar, video, merancang bahan ajar menggunakan chatbot.
Para guru antusias mempelajari berbagai tools AI seperti ChatGPT, Microsoft Designer, Charmed, remaker AI, ideogram, fusion chat, gemini, leonardo AI, pop AI, litmaps, scispace, consensus, chatpdf, dan jenni AI. Mereka juga prakek penggunaannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu para guru juga belajar menggunakan platform Khan Academy, Dreambox, smartyreader, quizlet, AI Dungeon, Knewton, Prodigy, Century Tech, Socratic by Google, dan Zearn.
Rep : Jundi Nugroho