Dandim 1621/TTS Apresiasi Inisiatif Danramil 02/Abanteng dan Anggota yang Budidayakan Bambu Hitam

TTS – Dandim 1621/TTS Letkol INF Sobirin S.Ag.,M.Si., mengapresiasi Kinerja sekaligus inisiatif Danramil 1621-02/Amanuban Tengah dalam membudidaya Bambu Hitam yang hampir punah milik Nedy Tasoin di desa Nobi-nobi, Abanteng dan milik Feto Nope di Kelurahan Niki-niki, Timor Tengah Selatan.

“Bambu Hitam yang nama Latinnya (Gigantochloa atroviolacea) adalah sejenis bambu yang acap dipakai sebagai bahan untuk membuat alat musik, furnitur dan perkakas rumah tangga. Bambu ini mungkin sudah sangat langka di wilayah Timur Indonesia,” ujar Sobirin, Selasa (14/2/2022).

Lantaran bambu hitam ini cukup langka, maka Danramil 1621-02/Abanteng, Kapten Inf Gunawan B Haryanto ini mengajak anggota Koramil untuk membudidayakan Bambu Hitam untuk mencegah kepunahan.Inisiatif ini muncul ketika salah satu anggotanya yang bernama Serma Apris Mada ingin membuat meja dan kursi menggunakan Bambu Hitam.

Setelah dicari sudah sulit dan langka. Dia hanya menemukan dua titik rumpun bambu yang ditemukan dan tidak terlalu rimbun.

“Karena itu, kami langsung berinisiatif dan berkoordinasi untuk membudidayakan dengan beberapa pihak yang tidak ingin disebutkan namanya dan mereka merespon serta mendukung dengan memberikan sedikit pengetahuan, mulai dari siapkan polibek, stek ranting bambu hitam, sampai pemasangan waring, serta cara penyiramannya,” ujar Kapten Gunawan atau biasa akrab disapa Pak Gun itu.

“Saat ini sudah 222 polibek yang terisi dan mudah-mudahan semua berjalan Lancar sesuai rencana,” sambungnya.

Melihat inisiatif tersebut, Damdim 1621/TTS, Letkol Inf Sobirin pun menyampaikan apresiasinya atas langkah Pak Gun itu.

“Saya sebagai pimpinan sangat berterima kasih dan merasa bangga atas apa yang di lakukan Pak Gunawan dan aggota, ini sebagai contoh untuk anggota Kodim 1621/TTS yang lain,” ungkapnya.

Diketahui, bambu hitam saat ini sudah hampir punah. Padahal, tumbuhan yang satu ini kaya akan manfaat, seperti meningkatkan volume air, mencegah erosi, dan juga dapat menyerap karbondioksida.

Selain itu, bambu ini juga kerap dijadikan sebagai obat atau bisa juga memjadi daya tarik suatu tempat wisata apabila ditata dengan teratur.

**Sumber Pendim 1621/TTS**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *