Bertolak ke NTT, Ketum Pemuda Katolik Emban Misi Konsolidasi Awam Jelang Politik 2024

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma mengunjungi Komisariat Daerah (Komda) Nusa Tenggara Timur dalam rangkaian konsolidasi awam menjelang tahun politik 2024.

Dalam kunjungan ini, Gusma menyambangi beberapa kabupaten di NTT selama beberapa hari kedepan. Mulai dari Kabupaten Flores Timur, Kota Kupang hingga ke daerah Pulau Terluar Indonesia, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

“Kebetulan untuk beberapa rangka kegiatan, pasca Rapimnas di Pekanbaru, saya memang diberi satu tanggung jawab untuk konsolidasi, apalagi menjelang tahun politik ini,”kata Gusma disela-sela pembukaan Open Turnamen Futsal yang digelar Pemuda Katolik Komda NTT, Senin (24/7/2023).

Dia mengatakan konsolidasi awam sebagai bentuk motivasi, semangat dan menganimasi program-program nasional yang bisa diterapkan di daerah.

Pada Pemilu 2024 nanti, Gusma menghimbau agar para kader Pemuda Katolik ambil bagian pada pesta demkorasi tersebut.

Sehingga Gusma menekankan Pemuda Katolik mesti terus mengkonsolidasikan para kadernya untuk turut terlibat dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Sebab, dari awal tahun pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus di daerah untuk mempersiapkan kader-kader terbaik mereka agar ikut serta. 

Seperti menjadi bagian pada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten/Kota dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten/Kota.

Untuk para kader yang berniat maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) lintas partai, secara organiasi, Pemuda Katolik komitmen mendukung mereka melalui dukungan jejaring organisasi yang ada dan struktur organisasi yang dapat dimaksimalkan dari tingkat pusat, provinsi, kota, kabupaten hingga kecamatan.

“Kita punya misi mempersembahkan kader kita untuk bangsa dan gereja lewat kompetisi politik, pemilu nanti,”tambah Stefanus.

Terkait keberagaman, Pemuda Khatolik secara nasional telah deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama yang terdiri dari Ansor, Muhammadyah, GAMKI, Prada, Khonghucu dan ormas keagamaan lainnya sebagai contoh etalase pemuda yang berkontribusi dan berperan.

Bukan sekedar seremonial, namun memiliki tanggung jawab moril menjaga situasi kondusif, pemilu aman dan damai.

“Sehingga, masyarakat bukan hanya menjadi objek, namun tercerahkan dalam wacana dan pendidikan politik,” tuntas Gusma.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *