BOGOR, JAWA BARAT – Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi Unika Atma Jaya kembali hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Ciomas Rahayu Bogor untuk berbagi ilmu dan praktik hidroponik kepada Kelompok Tani ABC Hidroponik. Kegiatan ini merupakan suatu keberlanjutan program Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan masyarakat setempat guna membantu ekonomi dan memenuhi kebutuhan sayuran hidroponik sesuai permintaan konsumen. Kelompok Tani Asri Berseri Ciomas (ABC) Hidroponik merupakan sekelompok warga yang tinggal di Desa Ciomas Rahayu, Kabupaten Bogor.
Kelompok Tani ABC Hidroponik ini terdiri dari Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak dengan kisaran umur 38-72 tahun. Sejak tahun 2024, kelompok tani ini sudah melakukan kegiatan budidaya sayuran dengan teknik hidroponik dan sudah memiliki konsumen tetap sayuran pakcoy dan selada. Namun, Kelompok Tani ABC Hidroponik masih memiliki kekurangan dalam produksi sayuran hidroponik untuk memenuhi permintaan konsumen karena jumlah perangkat hidroponik yang belum banyak di Kampung Tempe Ciomas.
Tim PkM 2025 Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi Unika Atma Jaya yang diketuai oleh Dr. Yasinta Ratna Esti Wulandari, S.Si., M.Si., kembali diberikan kesempatan untuk melakukan inovasi sistem hidroponik berbasis teknologi Internet of Things dengan sumber dana dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025, melalui Hibah PkM skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.

Melalui pendanaan tersebut, dilakukan penambahan perangkat hidroponik sebanyak 5 perangkat sehingga total menjadi 13 perangkat. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya praktik bercocok tanaman secara hidroponik, melainkan juga edukasi mulai dari penyemaian benih sampai pemanenan melalui workshop kegiatan bersama dengan narasumber.
Tanaman yang digunakan untuk praktik hidroponik adalah pakcoy yang memiliki usia 40-60 hari setelah tanam (setelah tanaman dipindah ke perangkat hidroponik hingga panen). Sebanyak 5 perangkat hidroponik dari total 13 perangkat dilengkapi alat berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Pemasangan alat IoT ini untuk mempermudah petani dalam pengaturan dan pengawasan pertumbuhan tanaman hidroponik secara real-time melalui aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Perangkat IoT ini dilengkapi dengan sensor nutrisi dan sensor pH. Penerapan sistem hidroponik berbasis teknologi Internet of Things pada Kelompok Tani ABC Hidroponik di Kampung Tempe Ciomas memberi dua manfaat yaitu dari segi produksi dan manajemen. Dari segi produksi, terdapat peningkatan level produksi yaitu produksi sayuran yang meningkat 2x lipat dibandingkan sebelumnya, dan dari segi manajemen, terdapat peningkatan level manajemen yaitu pemantauan dan monitoring pertumbuhan yang lebih baik sehingga bobot segar sayuran pakcoy yang diperoleh meningkat. Peningkatan pertumbuhan ini berdampak pada hasil penjualan, sehingga keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan sayuran dapat meningkat 3x lipat dibandingkan sebelumnya.

Dengan demikian, penerapan teknologi Internet of Things (IoT) pada sistem hidroponik dapat memberikan suasana ekologis yang dapat mendukung pengembangan Desa Wisata Kampung Tempe dan dapat meningkatkan pendapatan mitra sesuai dengan fokus PkM ini yaitu green economy.
Kolaborasi antara Unika Atma Jaya dan Kelompok Tani ABC Hidroponik Kampung Tempe Ciomas dalam penerapan sistem hidroponik berbasis Internet of Things menunjukkan potensi keberlanjutan yang lebih besar. Dengan edukasi dan pelatihan yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan komunitas lain untuk praktik budidaya sayuran dengan sistem hidroponik dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Tim Penulis : Yasinta Ratna Esti Wulandari, Listya Utami Karmawan, Melisa Mulyadi, Gabriela Denise Olivera, Paolo Jordi, dan Yusuf Bagas. Tim penulis ini merupakan Dosen dan Mahasiswa Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.