Operator Trans Jogja Jamin Operasional Tak Terganggu

YOGYAKARTA – Operator Trans Jogja, PT AMI, memastikan tidak akan ada gangguan operasional pasca disepakatinya pemotongan anggaran subsidi untuk operasional Trans Jogja tahun 2026 mendatang.

Dirut PT AMI, Prayitno Bambang Hernowo, menjelaskan bahwa saat ini total Trans Jogja yang dioperasikan terdapat 128 unit. Dari 128 unit, 116 Trans Jogja dioperasikan setiap harinya untuk mengangkut penumpang, sedangkan sisanya digunakan sebagai cadangan apabila terjadi kerusakan.

“Itu akan berjalan tetap di tahun 2026 walaupun ada pemotongan (anggaran subsidi) yang dipindahkan ke alokasi bujet lain,” ujar Prayitno saat dihubungi, Kamis (28/8/2025).

Lanjut dia, subsidi yang diterima oleh PT AMI adalah berupa subsidi net.

Subsidi net adalah gabungan dari biaya operasional kendaraan, biaya investasi, biaya SDM, biaya sparepart, bahan bakar, hingga biaya pendukung seperti biaya aplikasi dan sewa pool bus.

Sedangkan PT AMI sendiri juga memiliki pendapatan dari tarif dan non-tarif.

Pendapatan tarif dihitung dengan cara harga tiket Trans Jogja dikalikan jumlah penumpang.

Lalu untuk pendapatan non-tarif didapatkan dari iklan atau branding yang ditempel di unit-unit Trans Jogja.

“Nah, subsidi Rp 80 miliar ini dikurangi pendapatan itulah kemudian jadi subsidi kami. Jadi kemudian yang kami diskusikan dengan Dishub adalah bahwa di 2026 tetap operasional 116, artinya 116 bus tetap di jalur seperti untuk tahun ini,” kata dia.

Ia juga memastikan bahwa pada tahun 2026 tidak ada pemangkasan waktu operasional Trans Jogja.

Untuk mempertahankan agar operasional Trans Jogja tidak terganggu, pihaknya ke depannya akan menggenjot pendapatan dari sisi non-tarif.

Ditambah pada 2026 mendatang, ada sebanyak 25 bus yang sudah bisa ditempel branding untuk iklan-iklan.

“Kita itu 2026 akan ada tambahan 25 bus yang tahun 2025 ini belum bisa kita pasang karena umur belum 3 tahun. Besok bisa kita pasarkan,” ujar dia.

Sampai saat ini, total bus Trans Jogja yang sudah dibranding sekitar 55 bus.

“Belum, kira-kira sekarang ada 55. Tapi memang belum semua,” katanya.

Sebelumnya, beredar di media sosial Instagram foto secarik kertas yang ditempelkan di halte Trans Jogja dengan tulisan tangan berisi bentuk protes kepada anggota DPRD DIY.

“Yth. DPRD DIY, kalau anggaran Trans Jogja dipangkas, kami pulang sekolah naik apa? Pelajar sekolah tidak dapat tunjangan mobil dinas!” Pesan protes yang ditulis pada secarik kertas itu.

Pantauan Kompas.com, kertas tersebut dipasang di halte Trans Jogja di depan SMK N 5 Yogyakarta

Kertas ditempel tepat di bawah poster yang berisi informasi soal Trans Jogja.

Namun, tak diketahui siapa penulis pesan bernada protes tersebut.

Menanggapi tulisan ini, Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro, menjelaskan bahwa pada tahun depan tidak ada pemangkasan anggaran untuk Trans Jogja.

Namun, yang dilakukan oleh DPRD DIY adalah pergeseran anggaran dengan tujuan memprioritaskan kegiatan yang lebih mendesak.

“Kami hanya meluruskan saja, jadi kita itu tidak ada pemangkasan. Jadi kan sekarang ini kondisi keuangan baru sedang ada kebijakan pergeseran di skala prioritas kegiatan,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).

Sumber : Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *