Singapore Technologies Engineering bersama Mirage Defence Singapore mengadakan Workshop Cyber Security

Mirage Defence (M Group Asia Singapore) bersama Singapore Technologies Engineering telah menyelenggarakan Workshop bertema Cyber Security, di Hotel Pullman Thamrin, 23 September 2024.

Mirage Defence (M Group Asia Singapore) yang dihadiri oleh Ary Lestari, S.E., M.Han. selaku Direktur Pengembangan Bisnis, turut membuka acara dan memberikan kata sambutan.
Turut hadir pula Nigel Mathiaz selaku Managing Director dan Kenji Ong sebagai Senior Director.

Singapore Technologies Engineering, dihadiri oleh Goh Eng Choon sebagai President Cyber, Tan Chin Hua sebagai VP/Head Cyber ​​Security, Seet Jing Jing sebagai International Business Cyber, Quek Meng Tiong sebagai Regional Director Bisnis Internasional, Pertahanan dan Keamanan Publik, Vincent Loo sebagai Staff Internasional Bisnis, Pertahanan dan Keamanan Publik.

Satuan Siber TNI dihadiri oleh Brigjen TNI Ari Yulianto, S.I.P. selaku Komandan Satuan Siber TNI, Kolonel Ahmad Hafifi sebagai Asmin Satsiber TNI, Kolonel Sus Panca Dianto sebagai Dansatlih Satsiber TNI, Kolonel Arm. Kharis Ali sebagai Dansatkal Satsiber TNI dan Letkol Caj Lutfi Wijaya sebagai Kataud Satsiber TNI.

Dari Kementerian Pertahanan, perwakilan dari Pusat Pertahanan Siber dihadiri oleh Kolonel Tek. Sarkun, S.Sos., M.M., LetKol Cke. Joko Setiyadi, S.Sos., PNS Rudy Wahyudy, S.Kom., M.Han., PNS Sugiharto, S.Kom., M.A.P. dan PNS Nurul Widodo, S.Kom.
Perwakilan dari Pusat Data dan Informasi dihadiri oleh Kolonel Ananta, Letkol Fahmi, PNS Angga dan PNS Khauf.
Perwakilan dari Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan dihadiri oleh Kolonel Iskandar selaku Kepala Sub Direktorat Program Kerja Sama.

Perwakilan dari Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia dihadiri oleh Kolonel Marinir (T) Dr. Ir. Dangan Waluyo, S.T., M.T., CSBA. selaku Ketua Program Studi Teknik Penginderaan.

Perwakilan dari PT. Dipori Persada Raya, selaku Kantor Perwakilan Mirage Defence (M Group Asia Singapore) di Indonesia, dihadiri oleh Dr (Can) Heru Prakoso, S.E., M.H. selaku CEO dan Timmy Rorimpandey, S.E., M.M. sebagai Komisaris.

Bapak Ir. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih, telah menyetujui pembentukan Angkatan Siber yang akan menjadi Angkatan keempat dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang memungkinkan negara untuk “merespons secara efektif terhadap serangan dunia maya dari luar negeri”. Angkatan Siber akan beroperasi bersama Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pembentukan ini dilakukan setelah Kantor-Kantor Pemerintah di Indonesia menjadi sasaran serangan siber terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Angkatan Siber yang akan beroperasi bersama Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, diharapkan menjadi Program Kerja Prioritas dari Kabinet yang akan dibentuk oleh Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Mantan Panglima TNI yaitu Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto yang saat ini selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, mengatakan bahwa sangat penting bagi Indonesia untuk mempertahankan diri dari ancaman siber asing, dalam peperangan modern, perang siber menjadi fokus utama karena memerlukan strategi untuk menangani perang proksi, konflik asimetris, dan pertarungan propaganda. Pada bulan Juni, Kantor-Kantor Pemerintah Indonesia terkena serangan siber terburuk dalam beberapa tahun terakhir, mengganggu layanan imigrasi dan mempengaruhi operasional bandara selama berhari-hari. Lembaga-Lembaga yang menjadi sasaran berjumlah lebih dari 40 Lembaga Pemerintah dan Kementerian-Kementerian Utama.

Bapak Ir. Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia, mengatakan bahwa Negara-Negara lain telah membuat kemajuan dalam mengembangkan kekuatan siber, yaitu Pasukan Ruang Siber Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, Pasukan Layanan Domain Siber dan Informasi Jerman, Pasukan Pertahanan Siber Norwegia juga Pasukan Digital dan Intelijen Servis Singapura. 

Lokakarya berakhir dengan suara bulat dari semua pihak menyetujui untuk berkolaborasi dan bersama-sama mengembangkan program keamanan siber yang terdiri dari pelatihan dan rangkaian sosialisasi siber yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2024.

Singapore Technogies Engineering, Mirage Defence dan PT. Dipori Persada Raya siap mendukung TNI dalam mencapai Visinya, khususnya untuk kesiapan dan kemajuan Angkatan Siber TNI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *