JAKARTA – Pengurus Pusat Asosiasi Konten Kreator untuk Nusantara (AKKuN) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) untuk pertama kalinya di Kopi Politik Cafe, Jl. Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (27/11) kemarin.
Saat membuka Rakernas, Ketua Umum Pengurus Pusat AKKuN, Denny S Batubara, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan panduan konten yang sehat, tidak hoax, dan tidak saling serang bagi para kontestan politik di tahun 2024.
Denny menegaskan bahwa posisi asosiasi konten kreator ini akan tetap berdiri netral dan tidak memihak siapun, namun tetap berkontribusi melalui berbagai kolaborasi dengan para kandidat yang akan bertarung pada Pemilu Presiden, Pemilihan Kepala Daerah, dan Pemilihan Legislatif, agar para pemain politik ini mampu bertarung secara sehat di ruang publik, termasuk perang di sosial media.
“AKKuN akan punya peran dalam dunia konten digital di Indonesia. Karena selama ini para konten kreator ini masih jalan sendiri-sendiri. Apalagi dua tahun yang akan datang adalah tahun politik 2024. Tentu akan sangat terkait sekali dengan konten. Siapapun yang berlaga di 2024, semuanya pasti punya tim media sosial, artinya semuanya akan perang konten. Nah kita semua yang bergabung di AKKuN ini perlu berperan di situ. Saya sudah bicara dengan Sekertaris Umum agar AKKuN ikut serta memberikan panduan konten yang sehat, konten yang tidak hoax, dan tidak saling serang dalam kontestasi di 2024 nanti,” jelas Denny Batubara yang juga dosen komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina AKKuN Dr Irwansyah mengingatkan pengurus agar organisasi ini berjalan dibawah payung hukum yang berpegang teguh pada azas dan ideologi Pancasila.
“Kalau dulu itu ada namanya organisasi tanpa bentuk. Nah AKKuN harus menegaskan itu sebagai organisasi yang punya azas dan ideologinya adalah Pancasila, ” ujar Dr Irwansyah yang juga dosen pascasarjana komunikasi Universitas Indonesia ini.
Irwansyah juga meminta agar organisasi ini tetap dijalankan profesional dan mampu mengelola sumber pendanaan dan pendapatan secara transparan yang dapat menguntungkan semua anggota melalui kerja sama dengan berbagai pihak di luar.
“Saya mengidentifikasi stakeholder yang di luar itu ada akademisi, birokrasi pemerintahan, badan usaha milik negara, bisa juga dengan militer dan penegak hukum. Juga tentu dengan pengusaha dan swasta, maupun juga dengan masyarakat sipil. Kolaborasi dan kerjasama ini menjadi penting untuk memajukan AKKuN dan anggotanya,” ujar Irwansyah.
Irwansyah juga meminta agar AKKuN mengembangkan para konten kreator berbasis jurnalistik dengan konsep enterpreneur jurnalism. Sebab di sini para junalis dapat meningkatkan pendapatannya menjadi konten kreator di berbagai platform social media. Ini juga dapat menjadi momentum bagi para jurnalis untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital saat ini.
Sementara itu, Sekjen AKKuN, Eugenius Kau Suni, mengatakan Rakernas ini untuk memastikan para pengurus dan anggota bekerja bersama mewujudkan konten kreator profesional di Indonesia.
“Melalui Rakernas ini kita rumuskan kerja-kerja bersama yang strategis untuk memastikan bahwa konten kreator itu bisa menjadi profesi yang profesional dan mendapat mengakuan dan perlindungan hukum. Sebab saat ini kebutuhan dunia kerja terhadap profesi konten kreator terus meningkat seiring perkembangan teknologi komunikasi digital,” ujar Kau Suni yang juga dosen informatika Universitas Mercu Buana Jakarta ini.
Rakernas AKKuN kali ini diikuti secara offline di Jakarta dan para pengurus di daerah mengikutinya secara online melalui zoom meeting. AKKuN merupakan satu-satunya organisasi yang mewadahi para konten kreator untuk berkumpul dan merumuskan cita-cita bersama menjadi profesi konten kreator profesional di Indonesia.