Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bersama anak perusahaan, ikut serta membantu melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada korban terdampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) dari PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, SIG bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dan masuk dalam tim rescue yang membantu melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada para korban gempa, serta memberikan assessment terkait kebutuhan di lokasi bencana.
Selain TRC, SIG juga memberikan bantuan paket sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Paket sembako berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 8 pcs mie instan, 4 pcs biskuit, dan 1 pcs selimut.
Unit usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) juga memberikan bantuan paket sembako, selimut, senter, popok dan pembalut wanita, kaos kaki, makanan siap saji (ransum) dan makanan bayi, pispot, terpal ukuran 4×6, serta paket obat-obatan.
Bantuan diserahkan secara bertahap mulai Rabu (23/11) di Posko Satgas BUMN Provinsi Jawa Barat, Kantor Perum Perhutani, Kabupaten Cianjur.
Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan, pihanya berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Satgas BUMN dan pihak terkait lainnya untuk bersinergi dalam penyaluran bantuan agar tersebar merata ke seluruh wilayah dan masyarakat terdampak.
“Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir kepada perusahaan-perusahaan BUMN untuk hadir memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak gempa,” ujarnya, Kamis (24/11/2022).
Tim Satgas BUMN Jawa Barat Tatang Kusdiana mengatakan, bantuan yang diberikan oleh SIG dan BUMN lain akan ditampung di posko Satgas BUMN, kemudian didistribusikan ke seluruh lokasi terdampak dan operasional dapur umum. Bantuan dari SIG dan BUMN lain diharapkan dapat meringankan beban masyarakat.
“Kami akan memaksimalkan proses pendistribusiannya agar diterima dengan merata di seluruh lokasi terdampak. Semoga bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka selama dalam masa pengungsian,” ungkapnya.”Gempa mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak dan retak, sehingga warga memilih untuk mengungsi di tenda dan posko mengantisipasi adanya gempa susulan,” tandas Tatang Kusdiana.